Merindu ( Ku nanti kau kembali )
Siang-siang tadi ku dengar kata rindu serupa hujan
membasuh kering gurun pasir asmara
dimana dulu ada malam-malam tempatku bercinta
bercinta dalam siraman peluh-peluh kerinduan
berpacu dalam nafas cinta
menyatu dengan desir angin yang seolah berbisik
aku mencintaimu... aku mencintaimu... aku mencintaimu
Wahai pujangga
sematkanlah air mataku bagai tinta
meliuk membentuk goresan hidup dalam sebuah cerita
di gurun pasir ini
cerita sendu diantara kelabunya kertas-kertas tak berarti
berserakan dalam mimpi-mimpi
Katakanlah pada dunia
bila hadirnya yang ku harap hujan
ternyata angin membawa sejuk sekejap mata
sedang ia pergi membawa pasir-pasirku
membuka luka-luka yang ku kubur di gurun ini
Aku haus... aku haus... aku haus...
bawakan aku hujanku kembali
bawakan aku dia yang ku nanti
sedang ku rindu hujan di gurun pasir
selamanya kan tetap kering...
0 comments:
Post a Comment