Home » , , , » Seks Bebas ? Pikirkan Lagi !

Seks Bebas ? Pikirkan Lagi !

Dear Bloggiiee...

Banyak banget beterbangan pertanyaan-pertanyaan dari para muda-mudi yang berdarah panas nyasar ke aku, berhubung aku lagi baik hati makanya kali ini mau bahas salah satu pertanyaan itu. Nggak jauh-jauh masalahnya tentang seks.


Jadi gini...
Someone, enaknya dipanggil siapa ya? Ya sudah mari kita samarkan namanya jadi Mawar. Ya biar keren aja sih di samar-samarin gitu. Jadi si Mawar ini remaja cantik beranjak dewasa, ya masih merekah-merekahnya lah ya. Si Mawar lagi dilanda kebingungan yang super duper, karena sang pacar memintanya melakukan hubungan seks. Next time kita sebut itu ehem2.  Mawar ini cinta banget sama cowoknya, tp juga masih virgin alias belom pernah ehem2an. Jadi gimana tuh...

Yah karena aku baik hati, mbak Mawar yang cantik jelita akan ku jawab kegundah gulanaannya...

Sudah siapkah Mawar untuk melakukannya pertama kali?
Sudah lulus sekolah kah Mawar?
Sudah siap kalo ternyata kebobolan hamil duluan?
Orang tua bagaimana?
Apakah Mawar yakin 100% bahwa Mawar akan bersama sang pacar sampai menikah?
Sudah punya penghasilan sendiri?
Kalo ternyata pasangan punya PMS alias Penyakit Menular Seksual, gimana?
Sudah siap dengan cap masyarakat sebagai cewek nggak bener?

Coba jawab semua pertanyaan itu. Jawaban dari hati, tidak perlu disampaikan ke aku ya jawabannya. Cuma hati kamu yang bisa menilai apa yang baik dan buruk bagi kamu.

Selanjutnya aku bakal kasih saran...

Kalo kamu mengurunkan niatmu, ya bagus.

Tapi kalo kamu masih keukeuh mau ehem2an sama si pacar, mari kita diskusikan lagi. Ehem2an itu nggak sekedar membuktikan sayang kamu ke pacar, ada banyak sekali efek beruntun dari hal itu. Mungkin sekarang kamu bilang itu hal kecil, tapi nanti itu akan jadi hal yang sangat besar. Bahkan saking besarnya itu semua akan merubah hidup kamu.

Ehem2an itu nggak mungkin sekali, secara normally rasa ingin mengulangi itu pasti ada. Buat cowok, mungkin karena udah tahu enaknya kali ya, jadi pada ngebet lagi dan lagi. Buat cewek mungkin bisa nahan, tapi karena ngerasa udah pernah jadi pas digituin lagi muncul perasaan "Yaudah" pasrah-pasrah gimana gitu. Aku tegesin, merasa kotor dan bersalah setelah melakukannya itu sangat menyiksa. Sudah siap dengan itu?

Merasa dihantui ketakutan orang lain tahu, itu juga meneror setiap harinya, ingat SETIAP HARINYA. Takut orang tua tahu, takut orang lain tahu, takut image negative, dan lain-lain. Sudah siap dengan itu?

Kebobolan dan hamil, sekarang mungkin kamu mikir ahh engga mungkin, ahh gampang nanti. Coba pikirkan lagi, ada dua opsi jika itu terjadi, yang pertama gugurin, yang kedua nikah. Gugurin emang kalian pikir gampang, butuh biaya yang besar, emang kalian punya duit segitu? Sekalipun punya emang kalian mau gugurin dimana? Ada gitu yang kalian tahu dokter mau gugurin anak yang baik-baik aja? Sudah siap?

Opsi kedua menikah? Menikah itu nggak gampang. Lepas dari orang tua, mandiri secara ekonomi, mandiri secara kehidupan. Sudah siap? Sudah punya penghasilan sendiri buat cukupin keluarga? Paling siksa itu kalau udah nikah, nggak akan sebebas kalian sekarang main sama temen-temen kalian. Udah siap jadi ibu rumah tangga? Jadi Bapak?

Setelah melakukan perehem2an, tentunya pasti akan banyak masalah yang berhubungan dengan yang dibawah. Penyakit, infeksi, bla bla bla. Pasti akan dihadapi. Udah siap ketemu dokter spesialis obgyn yang mahal itu? Sendirian?

Yang terpenting...
Dimanapun, perehem2an itu ngga di legalkan agama, sudah siap sama dosa? Orang tua juga nggak bakal seneng loh denger anaknya ehem2an. Sudah siap bertanggung jawab sama orang tua?

Oke, jawab semua itu dan renungkan. Jawabannya ada di hati kalian. Apapun keputusan kalian, itulah diri kalian, jangan pernah salahkan orang lain atas keputusan yang kalian buat. Catatan Senja

0 comments:

Post a Comment